Gubernur Jawa Timur, H. Soekarwo, mendorong dan mendesak kementerian Perhubungan RI untuk meningkatkan status Bandara Abdurahman Saleh Malang dan Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional. “Perjalanan darat lebih dari 2 (jam) sudah jadi pertimbangan tersendiri bagi turis mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata. Maka perjalanan Surabaya Malang yang kini bisa lebih dari 3 (tiga) jam menjadi kurang produktif untuk perspektif pengembangan wisata dan menggaet strategi pasar tourism. Oleh karenanya saya sudah mengusulkan ke Presiden, dan sudah dapat lampu hijau, pun juga ke KSAU juga OK, termasuk kajian dari dirjen perhubungan udara Kemenhub juga positif karena runway Bandara Abdurahman Saleh sudah lebih 2500 meter dan sudah memiliki sistem untuk pengendalian penerbangan malam hari. Tinggal (ditangan) Menteri Perhubungan (untuk menyetujui), “ujar Pak De Karwo, demikian Gubernur Jatim akrab disapa, saat membuka acara “Collaborative Destination Development” yang digelar PT. angkasa Pura di hall hotel JW. Mariot Surabaya (14/5 ’18). Saya rasa tidak bisa untuk menggaet target kunjungan 1 juta wisata luar negeri di Jatim pada tahun 2025 hanya ditumpukan pada bandara Juanda. Angkasa Pura sebagai bagian dari kementerian perhubungan saya minta juga ikut mendorong kemajuan, peningkatan peran dan status bandara daerah, “pesan Pak De Karwo. Ditegaskan suami Hj. Nina Karwo ini, tidak perlu menunggu 2025, begitu Kemenhub memberi restu, maka target kunjungan wisata ke Jawa Timur akan melonjak drastis.
Optimisme yang sama juga ditegaskan Wahid Wahyudi, Pjs. Walikota Malang. “Kalau melihat data kunjungan wisatawan ke kota Malang yang terus naik dari tahun ke tahun, maka saya optimisme peningkatan sektor wisata bagi pilar perekonomian. Tahun 2016 kunjungan wisatawan ke kota Malang sebanyak 3.996.609 wisatawan, dengan rincian 3.987.074 wisatawan nusantara dan 9.535 wisatawan mancanegara. Tahun 2017 naik menjadi 4.914.910 wisatawan, meliputi 4.902.946 wisatawan nusantara dan 11.934 wisatawan mancanegara, “info Wahid Wahyudi, yang juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Wahyuni, yang ikut mendampingi Pjs. Walikota Malang, menambahkan info untuk tahun 2018 kota Malang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 4,2 juta wisatawan dan untuk wisatawan mancanegara sebanyak 15.000 wisatawan.
Dampak Keamanan Jatim Terhadap Wisata Jatim
Di tempat yang sama Gubernur Soekarwo juga menghimbau dan mengajak masyarakat Jawa Timur untuk tidak takut dan gentar terhadap aksi aksi teror yang melanda. “Kita sangat prihatin, berduka dan juga marah atas aksi yang terjadi. Apalagi dalam aksi itu juga mengajak anak anak, sungguh peristiwa yang sangat sadis. Tapi kita tidak boleh gentar, kita tidak boleh takut karena itu yang diharapkan dari aksi aksi itu, “tegas Gubernur Jatim. Dinyatakan pejabat ramah ini, (image) ekonomi sangat ditentukan oleh persepsi dan belum tentu fakta. Aksi ini juga mengarah ke sana, agar muncul persepsi ketidakamanan, ketidaknyamanan sehingga menimbulkan (panik) ekonomi yang tidak baik. Oleh karenanya saya titipkan kobarkan semangat tidak takut dan mari bersama perangi aksi aksi teror, “pesan lugas Pak De Karwo.
Devi Suraji, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT. Angkasa Pura, menambahkan, gairah wisata yang juga penopang pertumbuhan ekonomi, tidak hanya ditopang oleh kemampuan daerah dalam mengembangkan atraksi, aksesibilitas dan amenitas (sarana penunjang wisata), tapi juga perlu ditopang faktor security dan safety. “Oleh karenanya saya sepakat dengan Pak Gubernur, Jawa Timur saya percaya secara sistemik mampu membangun itu. Yang dihadapi (teror) sekarang adalah adanya upaya untuk membangun persepsi negatif, karena kita semua harus bersepakat untuk menyatakan “tidak takut”, “imbuh Devi.
Secara khusus, ditegaskan Devi, sebagai wujud kepercayaan dan keyakinan kepada Jawa Timur, PT. Angkasa Pura I yang membawahi 13 bandara, akan mendorong maskapai untuk menambah rute penerbangan dari dan ke Jawa Timur.
Acara dengan mengambil tema “Developing of tourism in East Java Preparing for Welcome to Presence of One Million Foreign Tourist Arrival in 2025” menghadirkan Walikota/Bupati (atau yang mewakili), Kadisbudpar dan Kadishub Kota/Kabupaten, Asosiasi Bidang Pariwisata dan Travel, Perwakilan Maskapai, dan Badan Pertimbangan Pariwisata Daerah Jawa Timur.