Inovasi menonjol dipaparkan Lurah Blimbing Mustaqhim Jaya di hadapan juri uji panel Otonomi Award Lurah Camat 2016 di Balai Kota Malang, kemarin (22/3). Salah satu inovasi yang jadi andalannya adalah program peminjaman buku di Rumah Baca Kerambil tanpa bayar uang. Warga yang ingin meminjam buku, cukup membawa sampah anorganik. ”Jadi, sampah itu dijual oleh pengelola perpustakaan untuk biaya operasional. Ini sekaligus pembelajaran agar menghargai sampah,” tandas Mustaqhim dengan penuh semangat.
Ya, kemarin merupakan hari pertama uji panel kompetisi para lurah camat yang digelar Pemkot Malang bersama Jawa Pos Radar Malang. Yang menjadi peserta adalah para lurah nominator tiga besar di delapan bidang yang dilombakan. Delapan bidang yang dilombakan itu di antaranya bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).
Selain memamerkan program perpustakaan berbayar sampah, Mustaqhim juga menunjukkan berbagai fasilitas untuk menunjang kualitas pendidikan warga. Misalnya, di kelurahan disediakan akses internet, komputer, dan wifi gratis. Karena fasilitas ini, Kelurahan Blimbing terpilih sebagai nominator bidang pendidikan.
Selain Blimbing, Kelurahan Cemorokandang juga masuk nominasi bidang pendidikan. Andalannya adalah keberadaan Kampung Sinau di RW 4. Di kampung yang dikelola warga ini, ada pembelajaran berbagai bahasa asing. Di antaranya bahasa Inggris, Jerman, dan Mandarin. Selain itu, juga ada pengajaran seni budaya untuk warga secara gratis. ”Pemuda-pemudi aktif membantu mengelola Kampung Sinau ini,” tandas Fatchurrohman, lurah Cemorokandang ini.
Tak kalah seru di bidang ekonomi kemasyarakatan. Kelurahan Sawojajar dengan semangat menunjukkan program IT (information and technology) yang dipakai untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Bahkan dari ratusan UKM yang tersebar di Sawojajar sudah memanfaatkan IT. ”Usaha warga ini cepat berkembang karena sudah punya website yang dibantu kelurahan,” tandas Bayu Wijaya, lurah Sawojajar ini.
Dwi Fitri Wiyono, salah satu tim juri mengaku sangat salut dengan kemampuan para lurah di uji panel. Sebab, mereka mampu mempresentasikan potensi daerahnya dengan baik. ”Persaingan begitu ketat,” tandas Dwi. (iik/c2/abm)
sumber : http://radarmalang.co.id