Hermawan Kertajaya, dalam forum ICSB (International Council for Small Buisness) indonesia City Award 2017 yang di gelar di ballroom Kementerian Koperasi dan UKM RI (28/11 ’17), menegaskan kota/kabupaten harus mampu meng-enterpreuner daerahnya. “Pendekatan konvensional harus ditinggalkan. Daerah harus mampu mengembangkan strategi branding secara maksimal, serta langkah langkah kreatif dan inovatif harus ditumbuhkan, “ujar Presiden Markplus yang juga selaku staf ahli khusus Menteri Koperasi dan UKM RI tersebut.
Walikota Malang H. Moch. Anton hadir pada even tahunan yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM, sekaligus menerima penghargaan Nata Mukti atas keberhasilan pembinaan dan pengembangan koperasi di kota Malang.
“Bersyukur ke hadlirat Allah SWT karena dalam sehari dua penghargaan diraih kota Malang. Setelah pagi mendapat penghargaan bidang kesehatan, pada malamnya kota Malang meraih penghargaan Nata Mukti bidang koperasi dan kewirausahaan. Ini teraih karena adanya dukungan, kerjasama serta kebersamaan langkah dari semua elemen yang ada di kota Malang, “ujar Abah Anton, demikian Walikota Malang akrab disapa. Hal yang menjadikan kota Malang terpilih di antaranya karena tumbuh kembangnya ekonomi kreatif serta kewirausahaan yang muncul di kampung kampung. Seperti diungkapkan Hermawan Kertajaya, yang menarik di kota Malang dan dinilai menginspirasi adalah semangat tumbuhnya ekonomi kerakyatan yang diinisiasi dari kehadiran kampung kampung tematik.
“Saat saya berkunjung ke kampung warna warni dan kampung glintung go green di kota Malang, yang saya nilai bukan hanya perubahan fisik lingkungan, namun disana ada energi perubahan sikap dan tindak warganya, termasuk tumbuhnya potensi ekonomi setempat, “tutur Hermawan.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam sambutannya menegaskan ada 3 (tiga) hal yang ditekankan terkait dengan revolusi di bidang perkoperasian, yakni Re orientasi, Re habilitasi dan pengembangan koperasi. “Re orientasi menegaskan agar program bidang koperasi lebih diarahkan pada target kualitas daripada kuantitas. Re habilitasi menekankan pentingnya dilakukan penyusunan data base dan Pengembangan mengarah pada fungsi koperasi menjadi makin optimal, di antaranya lembaga koperasi mampu memberikan dan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), “ujar Puspayoga.
Dituturkan Menkop Puspayoga, langkah revolusi bidang koperasi tersebut mampu meningkatkan performance dan kontribusi sektor koperasi dan UKM terhadap Product Domestic Brutto (PDB) yang di tahun 2015/2016 sebesar 1.71 persen meningkat 3,99 persen diperiode 2016/2017. Bahkan Puspayoga optimis akan menembus digit 4 persen.
“Tentu peningkatan tersebut perlu peran daerah (kepala daerah). Baik melalui langkah langkah penyehatan lembaga koperasi, penguatan data basenya, diversifikasi usaha hingga menumbuh kembangkan potensi potensi kewirausahaan baru di daerah. Dan Nata Mukti bagian dari strategi percepatan kepada daerah yang sudah on the track untuk semakin semangat serta fokus mengembangkannya, “ujar Menkop Puspayoga.