Apel Pagi, Hari Batik Nasional dan Posko Peduli Gempa serta Tsunami Palu
Kel. Blimbing
Pagi ini ada yang berbeda pada apel pagi di halaman Balaikota Malang dan Perkantoran Terpadu (Block Office). Pasalnya tepat pada hari selasa (2/10) ini merupakan Hari Batik Nasional. Dengan mengenakan batik seluruh ASN Pemerintah Kota Malang mengikuti apel pagi.
Batik merupakan suatu warisan budaya Indonesia yang perlu kita banggakan karena batik telah diakui sebagai warisan Indonesia dikancah dunia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Dengan diperingatinya hari batik pada hari ini, Wasto menghimbau pada seluruh ASN untuk selanjutnya mengenakan batik, terutama batik malangan. “Dengan membeli batik malangan, harapannya kita dapat mendukung kemajuan UMKM pengrajin batik malangan”ujar Wasto yang memimpin apel pagi di Halaman Balaikota Malang.
Disisi lain terkait bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah Wasto juga menghimbau kepada seluruh ASN dilingkungan Pemerintah Kota Malang khususnya bagian umum untuk membuka kembali posko penyaluran bantuan korban bencana Palu seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya posko peduli korban bencana gempa Lombok.
“Saya menegaskan agar segera dibentuk tim dari bagian umum untuk posko peduli bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Harus ada niatan yang ikhlas agar realisasinya lebih bermanfaat. Selain itu Kita juga menerima bantuan dari masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dan dalam hal ini mobilisasi bantuan harus ditingkatkan dari sebelumnya”pungkas Wasto
Bagian umum Setda Kota Malang membuka posko peduli korban bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang bertempat di Gazebo Pemkot Malang dengan jam layanan mulai pukul 08.00 -16.00. Tidak ketinggalan Walikota Malang Drs. H Sutiaji rencananya juga akan menyumbangkan honornya dibulan ini melalui posko tersebut. (vd/bs).
