Sistem Informasi Terintegrasi ala PDAM Kota Malang Pikat Tim Evaluator Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kemen PAN RB
Kel. Blimbing
Delegasi Pemerintah Kota Malang yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Drs. Wasto, SH, MH pada
Selasa siang (31/07) mengikuti tahap wawancara evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bertempat di Hotel Grandkemang, Jakarta. Turut Hadir Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT (Asisten Perekonomian) dan Zulkifli Amrizal, S.Sos, M.Si (Kepala Dinas Kominfo) beserta jajaran OPD terkait.
Evaluasi SPBE yang untuk pertama kalinya dilaksanakan pada tahun 2018 ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri PAN RB Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang bertujuan mengukur capaian setiap kementerian/lembaga/pemerintah daerah dalam tiga aspek utama, yakni Kebijakan, Tata Kelola dan Layanan Pemerintahan Berbasis Elektronik atau yang sering dikenal juga dengan istilah e-government.
Mengawali pemaparan, Drs. Wasto, SH, MH selaku Sekretaris Daerah menjelaskan kepada tim evaluator yang berasal dari Universitas Gadjah Mada bahwa Pemerintah Kota Malang berkomitmen dan telah mengimplementasikan berbagai layanan pemerintahan berbasis elektronik sebagai bagian dari amanat Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2016 tentang Perubahan Roadmap Reformasi Birokrasi Kota Malang Tahun 2015-2019.
“…Dalam praktiknya, SPBE di Kota Malang dengan mengacu pada Peraturan Walikota Malang Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pedoman Umum dan Standarisasi Tata Kelola TIK telah diterapkan mulai dari proses perencanaan dan penganggaran, manajemen keuangan, pengadaan barang dan jasa, kepegawaian, pengaduan, hingga berbagai layanan publik…”, demikian ungkap pria yang sebelumnya mengemban amanah sebagai Kepala Bappeda Kota Malang.
Merespon hal tersebut, tim evaluator pun meminta delegasi Pemerintah Kota Malang menunjukkan bukti pendukung seperti peraturan daerah/peraturan kepala daerah, manual sistem hingga demo pemanfaatan sistem-sistem yang kali ini diajukan sebagai inovasi dari Kota Malang. Secara bergantian, tim teknis pendamping Bapak Sekretaris Daerah yang terdiri dari jajaran Barenlitbang, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Bagian Organisasi, Bagian SDA dan Pengembangan Infrastruktur serta PDAM Kota Malang mengoperasikan sistem yang telah dikembangkan dihadapan tim evaluator.
Pertanyaan-pertanyaan kritis diajukan tim evaluator yang terlihat antusias dengan berbagai upaya terobosan yang dikembangkan di Kota Malang. Salah satu yang paling menarik perhatian tim adalah aplikasi TWUIN (Total Water Utility Integrated Network) atau Sistem Jaringan Utilitas Air Terpadu Secara Menyeluruh yang telah dirintis PDAM Kota Malang sejak tahun 2008 dan kini telah mampu mewujudkan sebuah contoh layanan publik yang terintegrasi dalam hal ini untuk penyediaan layanan air minum di Kota Malang.
Dibangun sebagian besar secara mandiri oleh para staf IT yang handal di PDAM, kini layanan pelanggan, distribusi tugas dan pemantauan kinerja pegawai dan organisasi, proses surat menyurat, pengaduan, hingga kontrol jaringan serta kualitas air minum dapat dilakukan secara elektronik, terintegrasi dan real-time sehingga seringkali PDAM Kota Malang menjadi rujukan nasional.
Penerapan sistem tersebut memungkinkan pemetaan lokasi pelanggan yang memerlukan penanganan. Bahkan saat ini sedang dikembangkan sistem respon keluhan berbasis lokasi, sehingga setiap petugas terdekat dengan lokasi bisa langsung diberi tugas merespon. Mirip seperti mekanisme transportasi online. Menyimak penjelasan dan praktek operasi sistem ini, Tim Evaluator mengungkapkan harapan agar bisa merekomendasikan replikasinya di daerah lain di Indonesia.
“…ini adalah sebuah testimoni dari sistem layanan yang berhasil bertumbuh karena tidak hanya dipandang dari sisi teknologi, melainkan juga meliputi investasi peningkatan kapasitas SDM dan organisasi sebagai fondasi. Inilah yang akan kami jadikan benang merah penerapan SPBE di Kota Malang…”ujar Sekkota Wasto menutup paparannya.