Klojen, MC – Sejumlah mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) berhasil membuat alat yang bisa membebaskan buah dan sayur dari mikroba menggunakan sarana air ozon.
Alat tersebut diberi nama oozter, dan setelah melalui proses pengozonan, buah dan sayur akan lebih sehat serta mempunyai daya tahan lebih lama.
Buah tersebut, akan bertahan dalam keadaan tidak membeku atau di luar ruangan, serta buah dan sayur pun akan terlindungi dari serangan virus atau mikroba sehingga aman untuk dikonsumsi dan sehat.
Dimas Tri Ardiyanto, Singgih Mahardika, Bagus Wisnu, Casilda Aulia Rahmadina, dan Faidiyatul Andika Nuriya, mahasiswa Fakultas Pertanian yang merancang alat tersebut beberapa waktu lalu.
Oozter merupakan alat sterilizer dan coating room pada buah dan sayur dengan menggunakan teknologi dielectric barrier discharge, serta dikombinasikan dengan edible coating. Alat ini efektif dalam menghilangkan mikroba, karena ozon mampu masuk ke dalam sel mikroba dan memecah dinding sel bakteri.
Hal itu yang disampaikan oleh Dimas, pada Sabtu (31/03/2018). Dia menambahkan, bahwa edible coating dapat menurunkan aktivitas air pada permukaan bahan. Sehingga kerusakan oleh mikro organisme dapat dihindari, karena terlapisi coating dapat memperbaiki struktur permukaan bahan.
Dengan demikian, terang Dimas, permukaan bahan menjadi lebih mengkilat, mengurangi dehidrasi, dan susut bobot buah dapat dicegah. Selain itu, dapat mengurangi kontak oksigen dengan bahan. Sehingga oksidasi atau ketengikan dapat dihambat, dan sifat asli dari produk tidak mengalami perubahan.
Cara kerja dari sistem ini, pertama buah dimasukkan ke dalam ruang pencucian yang sudah ada airnya, kemudian alat dinyalakan. Saat ozon mengalir dari alat tersebut ke ruang pencucian, maka buah akan tercuci dengan air ozon, dan di situlah bakteri-bakterinya berkurang.
Berikutnya, buah dimasukkan ke ruang coating sehingga buah terbebas dan terlindungi dari bakteri. Dengan alat ini, selain buah dan sayur dijamin kesehatannya juga akan mempunyai daya tahan lebih lama, yaitu antara 1 hingga 2 minggu meski disimpan di luar ruangan.
Ke depan, diharapkan alat ini bisa dimanfaatkan oleh para pihak yang membutuhkan, seperti halnya super market dan masyarakat lain pada umumnya.
