Malang – Ratusan atlet dilepas secara resmi untuk mengikuti Pekan Olah Raga (POR) tingkat SD/MI di Ruang Sidang Balai Kota Malang, pada Rabu (8/11) oleh Asisten Administasi Pemkot Malang, Supranoto.
Supranoto dalam membacakan sambutan Wali Kota Malang, H. Moch Anton mengatakan, upaya mewujudkan para atlet berprestasi di masa mendatang harus dilakukan secara sistematis, terarah, terprogram dan dilakukan dengan konsisten. Pasalnya, untuk menciptakan atlet hanya sekadar berbekal bakat alam, kecil kemungkinan akan berprestasi dengan baik dalam lokal, regional hingga internasional.
Abah Anton menambahkan, pembinaan atlet sejak dalam usia dini merupakan hal yang harus dilakukan. Alasannya, berdasarkan teori usia emas dalam dunia olah raga berada pada rentang usia 14 tahun sampai 25 tahun. Sedangkan, persiapan menuju hal itu membutuhkan waktu pembinaan sekitar 6 tahun sampai 10 tahun.
“Karena itu, orientasi pembinaan olahraga harus dimulai sejak dini yaitu sejak anak duduk di bangku sekolah dasar,” kata Abah Anton.
Dikatakan pula, pembinaan olahraga pada anak usia dini harus memperhitungkan segi karakteristik dan proses pertumbuhan serta perkembangan anak. Karena itu, dalam kesempatan ini, Abah Anton berharap kesempatan POR SD/MI ini menjadi ajang untuk berkompetisi secara baik dan sportif, dengan harapan para atlit cilik asal Kota Malang bisa mendulang prestasi membanggakan.
“Saya berpesan jagalah nama baik Kota Malang melalui prestasi, tindakan yang baik dan sportif,” tukasnya.
Pada ajang POR SD/MI tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Lumajang ini, Kontingen Kota Malang mengirimkan sebanyak 148 atlet, 36 pelatih dan 32 orang official (Sa/Ar).