Dalam rangka lomba kampung tematik festival rancang Malang, sejumlah persiapan telah dilakukan, diantaranya persiapan yang dilakukan oleh RW 08 dan RW 07 sebagai perwakilan Kelurahan Blimbing.
Persiapan yang dilakukan oleh RW 08 yaitu musyawarah perencanaan kampung tematik yang dilaksanakan di Balai RW 08 pada Rabu, 21 September 2016. Musyawarah ini turut dihadiri Lurah Blimbing, Tim Pendamping dari ITN Malang, PKK RW 08, seluruh Ketua RT dan Ketua RW, tokoh masyarakat, serta karang taruna RW 08.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Lurah Blimbing, Roni Kuncoro, S.STP, bahwa RW 08 mengusung tema ”KAMPUNG PESEN SAYA” yang berarti Kampung Pendidikan Seni dan Budaya dengan menonjolkan unsur-unsur sebagai berikut :
-
Meduran Bersholawat
-
Posko Pendidikan
-
Budaya peduli lingkungan dengan pengembangan Biopori untuk kawasan RW 08 bebas sampah atau Zero Waste.
Tema yang telah ditentukan tersebut untuk selanjutnya direncanakan akan dilakukan rapat rutinan setiap malam Minggu sampai dengan akhir Oktober 2016 untuk penyusunan proposal Kampung Tematik.
Hampir sama dengan persiapan RW 08, RW 07 juga melakukan pembahasan kampung Tematik pada Minggu, 25 September 2016 di Rumah Ketua RW 07, Bpk. Tono Baroto. Turut hadir dalam acara tersebut, Lurah Blimbing, Tim Pendamping dari IALI (Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia), PKK RW 07, seluruh Ketua RT dan Ketua RW, tokoh masyarakat, serta karang taruna RW 07.
Dalam lomba kali ini, RW 07 mengusung tema ”KAMPUNG JAHE”. Sesuai dengan namanya, ”Jahe” RW 07 telah melakukan budidaya jahe selama 2 tahun terakhir khususnya Jahe Merah. Pengambilan tema Jahe ini dikarenakan pembudidayaan jahe yang sudah berkembang tersebut, nilai jual jahe tinggi, calon pembeli juga banyak, bahkan sudah ada pemesan jahe dari perusahaan jamu yang berskala Nasional.
Diinformasikan juga oleh Lurah Blimbing, bahwa dalam lomba kali ini direncanakan akan dilakukan pengembangan budidaya Jahe Merah, produk olahan Jahe Merah, pemasaran tanaman Jahe Merah, hiasan dan pembuatan vertical garden. Adapun untuk jadwal pembahasan selanjutnya dilakukan setiap hari Rabu dan sabtu sampai dengaan akhir bulan Oktober 2016.
Beliau juga mengharapkan agar pada lomba kampung tematik ini, partisipasi warga untuk membangun kampungnya secara sinergi dengan kelurahan, lembaga kemasyarakatan, akademisi, komunitas dapat terjalin dengan kuat dan harmonis. Sehingga dengan adanya lomba ini, dapat mengembangkan potensi daerah dan membantu mengatasi permasalahan yang ada di kampung secara gotong-royong dan berkesinambungan.